Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

3 Kesalahan Fatal Marketing Pemula

 Perkenalkan nama saya ,Anton umur saya sekarang ini baru 24 tahun dan saya baru bulan Oktober kemarin lulus dari sebuah perguruan tinggi negeri di salah satu kota besar di Indonesia. 

Sumber : https://pixabay.com/id/StartupStockPhotos

Sekarang ini saya bekerja di sebuah koperasi di tempat saya tinggal dan sudah Sembilan bulan saya bekerja disana, sebenarnya saya tidak terlalu suka bekerja di bagian marketing,saya mendaftar di bagian administrasi,tapi apa boleh buat saya diterima sebagai marketing dan bertahan sampai sekarang ini.

Awal beberapa bulan pertama saya menjadi marketing hidup saya merasa terombang ambing merasa tertekan sampai saya merasa menyesal mengapa saya bisa menerima pekerjaan tersebut memilih menjadi marketing. Dari rasa penyesalan tersebut ternyata berdampak pada kinerja produktifitas saya,saya selalu mengeluh entah itu menyalahkan orang lain ataupun menyalahkan produk dari koperasi saya yang menurut saya kurang terlalu bagus.

Pada titik jenuh pekerjaan, saya merasa tidak kuat menjadi marketing, Saya merasa, sangat tidak cocok menjadi marketer yang handal & mampu mencapai omzet yang diminta oleh koperasi tempat kerja saya. Sampai pada suatu malam saya berinstropeksi, merenung & berdoa untuk melihat apa yang kurang dari saya sehingga saya menjadi tidak nyaman menjalani pekerjaan ini dan suka mengeluh.

Setelah beberapa waktu saya instropeksi diri dan mencari ilmu-ilmu marketing di media internet dan mengikuti pelatihan marketing, terdapat beberapa kesimpulan yang mengacu ternyata permasalahan tersebut terdapat pada diri saya sendiri dan bukan terletak pada kesalahan keadaan ataupun orang lain.

Kesalahan pertama saya yaitu saya suka mengeluh,suka mengeluh pada keadaan ataupun produk yang saya tawarkan, sehingga menimbulkan efek saya menjadi malas menawarkan produk tersebut.

Kesalahan saya yang kedua adalah saya selalu menyalahkan orang lain. Saya beranggapan bahwa apabila saya menawarkan produk tersebut dan orang lain tidak menerima /kurang diminati, saya anggap permasalahan selesai pada orang yang tidak mau menerima produk yang saya tawarkan. Akan tetapi setelah saya pikir dalam dalam, saya mencoba berpikiran terbalik tidak menyalahkan orang lain dan salahkanlah saya yang belum bisa menjual produk tersebut. Dari pemikiran tersebut memacu saya untuk berusaha memperbaiki diri saya agar lebih baik dengan berbagai cara seperti memperbaiki vocal saya yang kurang baik,manajemen waktu dalam pemasaran,ataupun saya memang kurang semangat dan harus lebih semangat lagi dalam menawarkan produk dan harus yakin pada diri sendiri.

Kesalahan saya yang ketiga ketika terdapat suatu permasalahan di lapangan saya kebanyakan menghindari permasalahan tersebut. Hal ini juga berpengaruh terhadap semangat kerja. Dari permasalahan kecil –kecil karena tidak pernah diselesaikan dan dihindari terus menjadi permasalahan besar yang tidak pernah diselesaikan. Setelah saya membaca literature ternyata orang lemah adalah orang yang selalu menghindari masalah dan orang yang kuat adalah orang yang berani menghadi masalah. Dalam tahapan ini saya mungkin masih belajar menjadi orang yang kuat, perlu kekuatan yang lebih banyak untuk berusaha menjadi orang yang lebih kuat.

Dari pengalaman saya menjadi marketing di atas sebenarnya dapat menjadi pegangan yang cukup kuat untuk menjalani hidup yang lebih baik,jangan mengeluh selalu semangat intropeksi dan perbaikan diri terus menerus akan menjadikan diri kita menjadi lebih baik di masa yang akan datang.

Posting Komentar untuk "3 Kesalahan Fatal Marketing Pemula"