Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ah...Hari Esok Masih Ada Kok...

Disebuah kota kecil dengan pemandangan yang masih asri nan hijau, tinggalah seorang anak kecil dengan muka lugas, lucu, berjenis kelamin laki-laki bernama Tio. 

Sumber : https://pixabay.com/id/Haibaron

Dia hidup dalam keluarga sederhana namun bahagia bersama orang tua Beserta adik & kakanya. Meskipun demikian, Tio selalu menganggapnya kondisinya sekarang ini adalah hal yang biasa-biasa saja bahkan dia sering menggangu serta bertengkar baik dengan kakak maupun adiknya. Pada moment Tio sadar akan kesalahnya, ia tidak lekas meminta maaf, dalam pikirannya masih terngiang suara ego dalam hatinya seperti berkata "ahh, hari esok masih ada kok"

Kebiasaan itu, selalu ia gaungkan & lakukan ketika dia melakukan kesalahan, tio menganggap bahwa hari esok masih ada, jadi dia selalu meremehkan hal-hal yang sebenarnya bisa dia lakukan saat itu juga. Waktupun berlalu sejenak & saat ini Tio sudah menginjak bangku sekolah. Ia masuk ke sekolah unggulan dikota nya & mendapatkan teman-teman yang selalu mensupportnya. Disuatu hari, terjadi pertengkaran besar antara Tio dengan salah satu temannya. Tio sadar jika ia sebenarnya orang yang salah dalam masalah ini, namun, tetep saja Tio masih tidak mau meminta maaf dengan dalih "Ah masih ada hari esok kok"

Setelah pertengkaran besar itu terjadi, teman baiknya sudah tidak lagi menjadi teman dekatnya sampai Tio naik kelas. Tio masih sering melihat temannya itu, tetapi mereka tidak pernah saling tegur. Dia tidak peduli akan hal itu & menganggap dia masih memiliki banyak teman yang lainnya. 

Hari kelulusanpun tiba, Tio menjadi salah satu orang yang berprestasi serta mendapatkan nilai yang sempurna. Tidak butuh waktu lama untuknya agar dia memiliki sebuah pekerjaan. Kini, ia bekerja di salah satu perusahaan Swasta dibidang teknologi yang paling terkenal di kotanya. Keadaan ini menjadi semakin lengkap saat ia bertemu gadis cantik yang selalu memberinya senyum bernama Rani. Tio sangat mencintai Rani, Dengan kesungguhan & ketulusannya, Tio menyatakan kepada Rani untuk menjadi pacarnya. Perasaan atas cintanya terbalas saat Rani juga menyatakan cinta terhadapnya. Tio & Rani menjadi sepasang kekasih baru yang bahagia. Kebahagian yang sudah tercipta, ternyata tidak berlangsung lama, hal ini karena Tio menjadi sangat sibuk agar ia bisa meningkatkan karir dalam waktu cepat. Kehidupannya kini hanya fokus pada pekerjaannya, sedangkan pacar maupun temen-temennya hanya ia anggap sebagai angin lewat saja tanpa memedulikan perasaan atau keinginan mereka. 

Dalam hati kecilnya yang paling dalam, sebenarnya TIo juga rindu untuk bertemu pacar maupun teman-temannya. Saat kerinduan itu melanda, ego yang ada dalam dirinya juga berkata . "Capek ah, besok saja aku hubungin". Tio merasa saat ia pulang kerja sudah letih & menganggap jika hari esok masih ada, sehingga ia masih tetep meremehkan hal apapun dengan menganggap "hari esok masih ada" . Ketika hari esok sudah tiba, ia tetap lupa untuk berkomunikasi dengan teman-temannya & juga pacarnya. Hal itu berulang ulang terjadi sampai Tio benar-benar lupa dengan keinginannya. 

Tio adalah anak yang sangat beruntung. Dengan kebiasaannya tersebut, ia mencapai karir yang bagus & menikah dengan wanita pujaan hatinya yang sealu ia inginkan untuk dinikahi. Setelah 3 tahun bekerja, Tio sudah menikah serta diberikan anugerah untuk memiliki anak & memiliki karir yang bagus bila dibandingkan dengan teman-temannya.

Sumber : https://pixabay.com/id/lubovlisitsa

Dengan pencapaianya sekarang, ternyata Tio tidak puas dengan kehidupan yang sudah dimiliki.  Ia kembali bekerja dengan lebih keras lagi bahkan sampai lupa waktu.  Istri & Anak dirumah menjadi terlupakan, Tio sudah jarang berkomunikasi dengan istrinya, anaknya, tidak pernah memberikan bunga bahkan lupa akan hari pernikahan serta ulang tahun istri serta anaknya. Meskipun dengan kondisi begitu, Rani memahami tujuan sang suami & tidak pernah menyalahkan sedikitpun akan apa yang Tio lakukan. 

Pastinya Tio sadar dengan keadaan yang menurutnya, ia lebih mengutamakan pekerjaan dibandingkan keluarga, ia merasa bersalah & ingin mengatakan "Aku selalu mencintaimu Rani", akan tetapi saat ia ingin mengucapkannya, ia kembali ke kebiasaanya di masa lalu dengan berfikir "ah masih ada hari esok untuk mengatakannya". 

Rani memang memahami dengan kondisi ini, namun, ternyata anaknya tidak menerima keadaan ini. Tio sangat jarang berkomunikasi dengan anaknya, anaknya merasa sang ayah bukanlah ayah yang benar karena selalu melupakkanya, bahkan saat ulang tahun sang anak, Tio tidak pernah datang ke acara perayaannya. Mulai dari sini, anaknya menjadi jauh dengan Tio & tidak mau berlama-lama bila bersama ayahnya. 

Pada suatu hari, Kejadian yang sangat memilukan terjadi. Rani ditabrak lari oleh pengendara yang kebut-kebutan dijalan. Pelaku penabrak melarikan diri & Rani meninggal saat itu juga. ketika kejadian ini terjadi, Tio menghadiri sebuah pertemuan dikantornya, dan tidak menyadari bahwa istrinya sudah meninggal. 

Nasi sudah menjadi bubur, waktu sudah tidak bisa diulang, Tio sangat terpukul & sedih dengan kejadian ini. Ia lupa dengan janji kepada Rani untuk mengatakan  "Aku selalu mencintaimu Rani". Dengan hati yang sudah remuk, Tio ingin menghibur diri dengan mengisi waktu bersama anak-anaknya, Akan tetapi ia baru disadarkan bahwa ia jarang berkomunikasi dengan anak-anaknya yang mengakibatkan anaknya juga tidak mau berkomunikasi lama dengannya, Tio merasa ia memiliki jarak yang jauh dengan anaknya. 

Sumber : https://pixabay.com/id/Hans

Saat usia sudah senja, keberuntungan sudah tidak lagi menemani Tio. Tio hidup di rumah panti jompo sendirian & hanya ditemani orang-orang tua serta suster yagn merawatnya. Uang yang ia cari selama ini dengan tujuan untuk membahagiakan istrinya kini sudah sirna ia gunakan untuk membayar panti jompo. Ia melewati hari-hari tuanya dengan rasa menyesal & bersalah karena selalu menganggap remeh serta suka menunda-nunda waktu. Egonya yang dulu berkata "Ah masih ada hari esok", kini berubah menjadi "Andai saja aku menyadari kesalahanku dari dulu"

"Jika kamu selalu pikir bahwa besok akan datang, maka "besok" akan pergi begitu cepatnya hingga anda baru sadar bahwa waktu telah meninggalkan anda …"  -Kata Orang Bijak-


Posting Komentar untuk "Ah...Hari Esok Masih Ada Kok..."