Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tukang Jahit Tua Yang Pelit

Di sebuah desa yang jauh dari kota, tinggalah seorang tukang jahit yang sudah bekerja lebih dari 50 tahun. 

Sumber : https://pixabay.com/id/photos/portobello-bukit-noting-london-778864/

Tukang jahit tersebut adalah tukang jahit yang paling kaya & terkenal di desanya. Banyak saudagar kaya raya yang meminta bantuan kepadanya untuk membuatkan sebuah baju, mereka percaya dan yakin akan hasil jahitan sempurna yang selalu ia buat. Tukang Jahit ini berani mematok harga yang sangat mahal kepada orang lain karena yakin akan hasil karyanya yang tidak sembarang. 

Di sisi lain desa ini, tinggalah seorang penjual daging miskin namun dermawan. Di sela-sela berjualan daging, ia selalu menyempatkan waktunya untuk membagikan beberapa dagingnya kepada orang-orang yang ada disekitarnya. 

Pada suatu hari, datang beberapa orang miskin yang datang ke tukang jahit tersebut. Orang tersebut berkata "Hai tukang jahit, anda adalah salah satu orang paling kaya di desa ini, mengapa engkau tidak pernah bersedekah? bukankah uang yang engkau terima dari penduduk sini juga? lihatlah penjual daging disana, ia selalu menyempatkan waktunya untuk memberi kami daging yang bisa kami makan. Tukang jahit tersebut hanya tersenyum tanpa memberi jawaban apapun. 

Dari kejadian ini, orang-orang miskin tersebut tidak terima dengan jawaban tukang jahit & menyebarkan berita jika tukang jahit adalah orang yang sangat pelit & tidak mau bersedekah. berita ini lalu menyebar & banyak penduduk desa yang mulai tidak menyukai tukang jahit tersebut. 

Selang beberapa waktu, tukang jahit dipanggil oleh sang kuasa, beliau meninggal dunia dengan tenang. Atas dasar rasa tidak suka warga dengan perbuatan tukang jahit, disaat beliau meninggal, tidak ada satu orang pun yang mau membantunya. Keluarga tukang jahit meminta bantuan oleh tukang kubur dari desa lain untuk membantunya. 

Hari-hari berlalu setelah tukang jahit meninggal, akan tetapi setelah tukang jahit meninggal, ada kejadian berbeda yang dirasakan oleh orang-orang miskin yang dahulu datang ke tukang jahit. Orang-orang miskin tersebut tidak pernah diberi daging lagi oleh tukang daging yang biasa memberinya. 

Orang-orang tersebut kemudian datang ke tukang daging & menanyakan mengapa sudah tidak pernah memberikan bantuan daging lagi. Tukang daging pun menjawab dengan berkata "asal kalian tau, saya bisa bersedekah dengan kalian karena tukang jahit selalu rutin membeli daging ke saya, lalu ia juga meminta saya untuk membagikan daging yang ia beli untuk dibagikan kepada orang-orang yang ada di desa ini."

Mengetahui hal ini, orang-orang tersebut sangat menyesal dengan apa yang telah ia lakukan kepada tukang jahit. Mereka sangat menyesal karena berprasangka buruk kepada orang yang telah berbuat baik kepada mereka. 

Posting Komentar untuk "Tukang Jahit Tua Yang Pelit "